Sastra Untuk Kemanusiaan


Kabar Komunitas

Linimasa postingan informasi, berita, kabar komunitas dan serangkaian aktifitas baik dari program aktifitas insternal komunitas maupun dari rekan komunitas lain.

Pra Festival Sastra Kota Malang – Pelatihan Menulis Esai

Bagaimana teman-teman melihat Kota Malang melalui Kajoetangan? Apakah perubahan yang terjadi pada Kajoetangan telah berhasil merepresentasikan Kota Malang? Problematika apa kira-kira tersembunyi di balik gemerlapnya Kajoetangan di malam hari?⁣⁣Kami mengundang teman-teman untuk terlibat aktif sebagai peserta “Pelatihan Menulis Esai: Membaca Malang Melalui Kajoetangan”. Pelatihan ini merupakan rangkaian dari #PraFestival menuju #FestivalSastraKotaMalang.⁣⁣Pelatihan Menulis Esai

Bincang Buku Puisi Pelajaran Menggambar Bentuk Karya Tengsoe Tjahjono

Bincang Buku Puisi Pelajaran Menggambar Bentuk Sabtu, 17 Juni 2023Pukul: 18.30 s.d SelesaiTempat: Kafe Pustaka Bersama:Tengsoe Tjahjono (Penulis Buku)Wahyu Kris (Penulis dan Guru) Moderator: Muhammad Dandy Pembaca Puisi:Ferika SandraKhwarizmi&ll Musik:Kak Fey Diselenggarakan atas kerja sama:Pelangi Sastra Malang & Kafe Pustaka – Perpus Univ. Negeri Malang Media Partner:Berita JatimSemilir Narahubung: 0877-5094-2014

KAJIAN PARRHESIA: Riset Ilmu Sosial Kontemporer.

KAJIAN PARRHESIA: Riset Ilmu Sosial Kontemporer.   Hello, _comrades!_🔥 Apa itu riset? Apa itu ilmu sosial? Apa bedanya riset ilmu sosial dan ilmu alam? Bagaimana cara merumuskan riset yang penting, meyakinkan, dan menarik? Ruang Belajar Parrhesia berkolaborasi dengan HIMAHI UMM, Lab HI UMM, RBC Institute, dan Pelangi Sastra Malang mengundang

Bedah Buku Hitam 2045 Karya Hendry Manampiring

Setelah sukses menulis buku Filosofi Teras, Hendry Manampiring juga menulis buku Fiksi Hitam 2045. Nah, Hendry Manampiring kali ini mampir ke Malang. Dan mengundang kawan-kawan untuk hadir pada acaranya: Bedah Buku Hitam 2045 Bersama penulisnya @hmanampiring Kamis, 26 Januari 2023 Pukul 19.00 s/d 20.30 Bertempat di @gramedia_matos ada merchandise gratis

Bincang Buku: Sihir Rocky Gerung: Analisis Wacana Kritis, Metafora, dan Propaganda

Bincang Buku: Sihir Rocky Gerung: Analisis Wacana Kritis, Metafora, Propaganda Bersama: Achmad San (Penulis & Editor Jawa Pos) Prof. Djoko Saryono (Guru Besar Universitas Negeri Malang) Moderator: Rafi Azzamy (Penulis & Aktivis) Sabtu, 7 Januari 2023 Pukul 18.30 WIB s/d Selesai Tempat: Kafe Pustaka – Perpustakaan Univ. Negeri Malang Lapakan –

Ngobrol Sastra Anak

Ngobrol Sastra Anak   Bersama: Okky Madasari (Sastrawan) Rizka Amaliah (Founder saungkanak.com) Moderator: Elyda K. Rara Rabu, 14 Desember 2022 Pukul 18.30 s/d selesai Tempat: Kafe Pustaka – Perpustakaan Univ. Negeri Malang Terselenggara atas Kerja Sama: Pelangi Sastra Malang & Kafe Pustaka Narahubung: 085855186629

UDANGAN TERBUKA: PENERBITAN ANTOLOGI PUISI BERSAMA

PENERBITAN ANTOLOGI PUISI BERSAMA Tema “Ruang, Waktu, dan Kota” Syarat: Domisili Malang Raya (Malang Kota, Batu, dan Malang Kabupaten) Usia: 18–35 Tahun Karya: Maksimal 5 karya puisi (belum pernah dipublikasikan) Gaya puisi bebas   Ketentuan: 1. Font: Cambria 11 spasi 1,5 2. Biodata penyair disertakan di halaman terakhir (sertakan foto

UDANGAN TERBUKA: PENERBITAN ANTOLOGI PUISI BERSAMA

PENERBITAN ANTOLOGI PUISI BERSAMA Tema “Ruang, Waktu, dan Kota” Syarat: Domisili Malang Raya (Malang Kota, Batu, dan Malang Kabupaten) Usia: 18–35 Tahun Karya: Maksimal 5 karya puisi (belum pernah dipublikasikan) Gaya puisi bebas   Ketentuan: 1. Font: Cambria 11 spasi 1,5 2. Biodata penyair disertakan di halaman terakhir (sertakan foto

Katalog Sastra

Berikut merupakan kumpulan penerbitan hasil penulisan pengarang dari berbagai penulis baik dalam bentuk esai, cerpen dan puisi yang tergabung dengan komunitas kami.

Buku Harian Keluarga Kiri: Maju Perlahan atau Berhenti Melawan

Judul: Buku Harian Keluarga Kiri Penulis: Dhianita Kusuma Pertiwi Penerbit: Pelangi Sastra Tahun: 2019 Tebal: vi + 176 hlm ISBN: 978-623-7283-13-3 “Jika nanti, suatu saat tiba waktunya bagi kita semua untuk bicara, apakah itu tidak cukup untuk membuat Anda bertahan?” (103) Bung dan Nona, bagaimana sekiranya kalau pertanyaan itu dilontarkan

Aib dan Nasib Tegalurung: Dari Refleksi Hingga Refraksi Lokalitas

“Kerja benar-benar merupakan cinta yang mengejewantah” Khalil Gibran     Puncak kenikmatan dalam bekerja adalah ketika kita bisa hanyut (flow) dengan suatu hal yang kita kerjakan. Ungkapan tersebut disampaikan oleh psikolog Mihalyi Csikszentmihalyi. Ketika membaca dan menulis sastra dianggap sebagai kerja-kerja sastra, maka keterhanyutan merupakan estetika baru dalam proses kerja-kerja

Penulisan Sejarah Sastra: Pembabakan Sejarah Sastra Indonesia (10)

Jakob Sumardjo dalam Lintasan Sastra Indonesia Modern I (LSIM) mengklasifikasikan babakan sejarah dan angkatan sastra Indonesia berbeda dengan Zuber Usman dalam KBI, Bakri Siregar dalam SSIM, Ajip Rosidi dalam ISSI, dan Teeuw dalam SBI. Dalam LSIM, Jakob Sumardjo mengklasifikasikan sastra Indonesia menjadi enam babakan sejarah dan angkatan sastra. Dikatakannya, “dapatlah

Penulisan Sejarah Sastra: Pembabakan Sejarah Sastra Indonesia (9)

Sastra Baru Indonesia I dan II (SBI) karya A. Teeuw mengklasifikasikan babakan sejarah dan angkatan sastra Indonesia berdasarkan peristiwa sosial politik, yang mempengaruhi perkembangan budaya, bahasa, dan sastra.  Oleh Teeuw sejarah sastra Indonesia dipilah menjadi babakan sejarah dan angkatan sastra (i) sebelum perang, dan (ii) sesudah perang, (iii) tahun 1955

Revitalisasi Musik Keroncong sebagai Identitas Nasional Generasi Muda Milenial Indonesia

  Keroncong merupakan salah satu musik nontradisional asli Indonesia di samping dandgut dan campursari. Kemunculan musik keroncong jauh mendahului kedua aliran musik yang disebutkan terakhir. Campursari muncul di era 50 an. campursari diperkenalkan pertama kali oleh para seniman RRI Semarang yang dipelopori oleh R.M Samsi yang tergabung dalam kelompok Campursari

Penulisan Sejarah Sastra: Pembabakan Sejarah Sastra Indonesia (8)

Dalam Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia (ISSI), Ajip Rosidi membuat pembabakan sejarah dan angkatan sastra Indonesia berbeda dengan Zuber Usman dalam KBI dan Bakri Siregar dalam SSIM. Meskipun demikian, isinya tidak dapat dikatakan sangat berbeda, maksudnya isinya atau bahannya ada kemiripan dengan pembabakan sejarah dan angkatan sastra dalam KBI dan SSIM.

Penulisan Sejarah Sastra: Pembabakan Sejarah Sastra Indonesia (7)

Bakri Siregar dalam Sedjarah Sastra Indonesia Modern (SSIM) (1964) mengemukakan pembabakan waktu dan angkatan sedikit berbeda dengan KBI. Dalam SSIM, pembabakan dan angkatan sastra Indonesia diklasifikasikan berdasarkan kesadaran nasional sesuai dengan kelahiran sastra Indonesia yang didorong oleh kesadaran nasional. Dikemukakan oleh Siregar dalam SSIM sebagai berikut: “Persoalan, bila dimulai sastera

Penulisan Sejarah Sastra: Pembabakan Sejarah Sastra Indonesia (6)

Perbincangan dan penulisan sejarah sastra Indonesia selalu riuh rendah dengan persoalan pembabakan sejarah dan babakan sejarah sastra Indonesia: tak putus dirundung pergumulan periodisasi dan periode sejarah sastra Indonesia. Pembabakan sejarah sastra Indonesia di sini mencakup penentuan dan penetapan waktu ( selanjutnya disebut periodisasi) dan angkatan (selanjutnya disebut generasi) sastra Indonesia.

Kabar dari Luar Kota

  Malam ini malam berat bagi Asnawi. Ia benar-benar berharap keajaiban. Kelahiran tanpa kematian sesungguhnya tak layak dinantikan, begitu keyakinannya sejak dulu.   Ia tak kuasa mementahkan pendapat sesepuh kampung. Namun, ia juga meragukan kesiapan dirinya sendiri menerima kutukan keluarga. Ia tak tahu lagi bagaimana meyakinkan warga kampung betapa tak

Nyonya Tua di Tanah Tandus

Ia pernah mengejar anaknya di tengah hamparan padi yang amat subur, dan sekarang Nyonya tua itu tertatih-tatih mengejar kenangan di atas tanah tandus yang dipijaknya. Oh Ibu bumi disakiti, oh ibu bumi yang memberi. Memang benar, rambut putih itu dibiarkan terurai tertiup angin. Kepala yang menjadi tempat berpijaknya helaian rambut

Petisi 2121

Jangan jual ayah dan ibu kami! Bukankah dua ratus tahun yang lalu kalian sepakat untuk tidak lagi melakukan penjualan terhadap anggota keluarga kalian sendiri? Petisi ini kutulis agar tidak terjadi kehancuran semesta yang amat dahsyat. *** Sekali lagi cukup! Jangan ingkari lagi semua tujuan baik yang kalian cita-citakan! Biar aku

Janji Kelud untuk Bapak

FEBRUARI 1990. Malam menjelang. Hawa panas menyeruak. Kentong langgar bertalu-talu. Di mbale* rumah, puluhan warga telah berkumpul. Duduk berjejal-jejal, beralas daun kelapa. Mereka percaya rumah pertama di pedukuhan ini laksana benteng kukuh karena tak roboh digempur abu gunung bertahun-tahun. Di langit-langit rumah, empat lonjor besi dari rel kereta pengangkut tebu mempertebal keyakinan

Gulaline Bapak

“Pak, itu lihat Pak bagus yo Pak yo?” ujarnya di belakangku. Suaranya mugil dan aku pun tak kuasa menahan tawa ketika mendengar kekonyolan pertanyaannya. Ah tapi aku harus mengharaginya. Usianya juga masih bocah, huruf “r” saja tak mampu diucapkan dengan sempurna. Untuk itu aku harus menunggingkan senyum di bibir sembari

Kota-kota Kecil Sepakbola

PERCAYALAH, jika ada yang serempak mendatangimu dengan gemuruh degup di dada, koor nada, tempik-sorak dan harapan kemenangan, itu hanya ada dalam perjumpaan emosional dengan kota-kota sepakbola—satu di antaranya mungkin kota kelahiranmu. Jangan cari di dalam peta. Cari ia di daftar liga dan medan laga. Di sanalah kotamu mungkin ada, tegak

Ketika Bunga Odamaki Bermekaran

  Kemana semua kata ketika aku ingin menulis sebuah puisi tentangmu? Sebuah halaman microsoft word terbuka di laptopnya. Orang menulis puisi untuk berbagai alasan. Beberapa untuk alasan yang mulia, tentang berbagi perasaan keindahan terhadap sesama misalnya, tetapi beberapa yang lain menulis puisi hanya untuk alasan yang bukan apa-apa. Seperti yang kini sedang

Dalam Badai

Angin menderu-deru, membawa suara serupa jeritan binatang yang terluka. Itu suara mengerikan yang membuat Utari terjaga sepajang malam. Ada hukuman Tuhan dalam angin itu. Dia mempercayainya dan suara itu lebih meresahkannya lagi. Tapi rumah itu terbuat dari batu, telah berdiri kokoh selama hampir seratus tahun, tentu saja angin yang biasa

UDANGAN TERBUKA: PENERBITAN ANTOLOGI PUISI BERSAMA

PENERBITAN ANTOLOGI PUISI BERSAMA Tema “Ruang, Waktu, dan Kota” Syarat: Domisili Malang Raya (Malang Kota, Batu, dan Malang Kabupaten) Usia: 18–35 Tahun Karya: Maksimal 5 karya puisi (belum pernah dipublikasikan) Gaya puisi bebas   Ketentuan: 1. Font: Cambria 11 spasi 1,5 2. Biodata penyair disertakan di halaman terakhir (sertakan foto

Ekskavasi – Menggali Lirik, Menemukan Puisi

Kapan saya mulai menerjemahkan lagu? Seingat saya, pertama kali saya menerjemahkan lagu adalah pada tahun 2006 atau 2007-an, ketika saya bekerja kantoran sebagai penerjemah situs web sebuah universitas di Malang. Setiap sore, setelah semua pekerjaan untuk hari itu selesai, saya punya waktu luang sekitar satu jam. Internet berlimpah. Waktu menganggur

Kala Hutan

: terkenang wahyu prasetya   Dia memasuki hutan. Medan hutan yang dia masuki begitu lebat dan sulit. Sebelumnya, dia menyinggahi warung.   Pemilik warung mewanti agar dia jangan gegabah. Sebab hutan yang dimasukinya sering menidurkan orang-orang. Tapi dia terus memasuki hutan. Semakin memasuki, dia merasa hutan telah mengurungnya.   Dia

Puisi-puisi Alfian Dippahatang; Velodroom

VELODROOM di sinilah ketabahan dompetku diuji, melihat r.a. kosasih dan kho ping hoo duel berebut perhatian. tapi aku sudah ikrar tak akan pulang sebelum menyelamatkan kedua petarung yang ingin selalu dikenang ini. velodroom memang surga bagi masa depan yang hendak menepis nasib diperdagangkan negara. 2018   PATUNG CHAIRIL aku hanya

Puisi-Puisi Denny Mizhar; Cinta yang Tak Pernah Turun Tiba-Tiba

Rebah pada Malam saat rebah pada malam kupandang kesepianku ada bunga di matamu di situ, kesendirianku menetaskan hujan membasahi lantai-lantai, ada wangi menyapa kulantunkan lagu luka ke telingamu yang sunyi dengan nada-nada ganjil ada sejarah tak terbaca dengan utuh tentang kisah sepasang manusia yang melintas pada malam-malam yang alpa masih, aku

Puisi Sapardi Djoko Damono; Gerimis Kecil di Jalan Jakarta, Malang

Gerimis Kecil di Jalan Jakarta, Malang seperti engkau berbicara di ujung jalan (waktu dingin, sepi grimis tiba-tiba seperti engkau memanggil-manggil di kelokan itu untuk kembali berduka) untuk kembali kepada rindu panjang dan cemas seperti engkau yang memberi tanda tanpa lampu-lampu supaya menyahutmu, Mu 1968   Termaktub dalam antologi puisi Hujan

Sajak-sajak Wahyu Prasetya; Amsal Coitus Pertama

Amsal Coitus Pertama ranjang yang kubeli dengan angsuran ternyata membawa berkah pada sejarah nadiku menabung desah berat dan gelisah hingga kusulurkan kembali hikayat buah apel dalam dekapanmu seolah memintal ombak laut yang bebas menari mengalunkan dzikir dalam pejaman bertahan juga rintih atau keluhan di lepaskan saat gemetar dada tak mampu

Sajak-Sajak Hazim Amir; Surat Seorang Anak Kepada Tuhan

Surat Seorang Anak Kepada Tuhan Tuhan, guru agamaku yang gemuk dan lucu pada akhir setiap pelajaran selalu berkata bahwa Kau Maha Pengasih dan Penyayang dan eyangku yang jangkung dan kurus pada akhir setiap makan malam selalu bercerita bahwa Nabi amat mengasihi anak-anak tetapi hari ini sebuah kompor meledak di perut

Katalog Penerbit

Linimasa informasi penerbitan buku dan literasi yang meliputi segala bentuk karya tulis yang diterbitkan oleh Pelangi Sastra Malang dari berbagai nara sumber dan penulis buku dalam komunitas kami.

MEMBACA MALANG MELALUI KAJOETANGAN

Judul Buku: Membaca Malang Melalui Kajoetangan Penulis:Aisy Wijaya, Ajmal Fajar Sidiq, Alfin Rio, Azizatul Qolbi,Cahyaning Rohmatul Hidayati, Cici Alifiah Linggawati, Didit Prasetyo Nugroho,Dzikrina IZ, Fadrin Fadhlan Bya, Fariduddin Aththar, Ferika Sandra,Firdausya Lana, Khoirul Muttaqin, M. Isnaini Wijaya,Muhammad Asyrofi Al Kindy Cetakan pertama, Oktober 2023viii + 144 hlm, 14 x 20

Kata dan Kota Antologi Puisi Pelangi Sastra Malang

Judul Buku: Kata dan Kota Antologi Puisi Pelangi Sastra Malang Penulis: Abiyun Naufal, Ahmad Musawir, Ajmal Fajar Sidiq, Azman Babereh,Dani Alifian, Fahrul Khakim, Geraldo Daniel Pradhana, Iqbal AR,Kukuh Basuki Rahmat, Muhammad Asyrofi Al Kindy, Michael Djayadi,Muammar Nur, Mohammad Rafi Azzamy, Yesaya Agan, Yohan Fikri Cetakan pertama, Oktober 2023viii + 64

Membaca Takdir yang Tenggelam

  “Esai-esai alm. Fahrudin ini nggapleki. Ibarat petualang, ia terbang ke berbagai khazanah dunia, lalu kembali ke bumi asal dengan membawa persoalan. Nggathelinya, ia tidak mewariskan solusi, tapi sekian pertanyaan dan sejumlah kegelisahan yang semakin relevan untuk ditungkuslumusi ketika kehidupan sastra, seni, dan budaya terancam senjakala.” – Mashuri, pegandrung dangdut

The Sea Close By

  Apakah hidup seperti ini, dalam kesedihan yang nikmat, dalam keadaan yang sangat dekat dengan bahaya yang namanya tidak diketahui ini, adalah sama dengan bergegas menuju kehanjutan? Sekali lagi, tanpa istirahat, mari kita pergi. Aku selalu merasakan bahwa aku tinggal di dalam ombak yang tinggi, tempat di mana ancaman, pada

Literasi Episentrum Kemajuan Kebudayaan dan Peradaban

Dalam tulisan ini dikemukakan fenomena literasi sebagai episentrum kemajuan kebudayaan dan peradaban masyarakat dan bangsa-bangsa di dunia. Di dalamnya dikupas jatuh-bangunnya berbagai masyarakat dan bangsa akibat kondisi literasi yang berubah-ubah dalam masyarakat dan bangsa yang bersangkutan. Di samping itu, secara khusus juga dikupas kondisi literasi masyarakat dan bangsa Indonesia. Judul:

Usaha Membunuh Sepi

  “Bagi lelaki yang terlalu lama sendiri, tiap tatapannya adalah ketiadaan. Seperti lift yang tiba-tiba berhenti dan membuka, namun tak ada yang menunggu. Sedang kau terburu-buru.” (Sang Penulis) “Membunuh sepi itu dahsyat dan melelahkan: mereka banyak dan tak habis-habis. Kaubunuh satu sepi, sepuluh sepi datang kemudian.” (Usaha Membunuh Sepi) Judul:

Katalogue

Esai-esai dalam buku ini adalah buah usaha mendokumentasikan serakan tulisan Misbahus Surur. Sejumlah tulisan mengulas buku-buku dan aktivitas membaca, sebagiannya seakan-akan tengah berteori untuk menguatkan kegiatan membaca dan menulis, sebagian lain berbicara tentang karya sastra, dari cerpen, puisi, hingga novel. Judul: Katalogue | Penulis: Misbahus Surur Tahun: 2019 | Penerbit:

Wahyu Menulis Puisi

  “Afrizal Malna memang sosok absurd dengan konsepsinya yang acak. Ia dan Wahyu merupakan penyair fenomenal di kurun 80-90an ini, adanya dua idiomatik serta bentukan ujaran lirik banyak diikuti oleh banyak penyair yang ada.” (Umbu Landu Paranggi, sastrawan) “Wahyu adalah orang yang sangat total dalam berpuisi atau menjadi seorang penyair.

Katalog Foto

Katalog Galeri dalam bentuk foto/ image dalam bentuk foto dokumentasi maupun infografis yang berisi informasi gambar dan portfolio dari semua rangkuman program kegiatan kami.

Pelangi Sastra Malang sebagai “Terminal” Sastra di kota Malang memiliki program-program dalam bidang kesusastraan di antaranya: mendokumentasikan karya-karya sastra yang lahir di kota Malang dan sekitarnya.

Setiap orang dapat berkontribusi dengan mengirimkan arsip karya sastra berupa cerpen, puisi maupun esai dengan kriteria sebagai berikut:

  1. Karya tersebut dari warga asli Malang atau warga luar Malang yang sedang berdomisili di Malang
  2. Karya tersebut telah dimuat di media massa, media daring, majalah, buku, maupun telah dibahas dalam sebuah forum/acara terbuka
    Karya dikirimkan melalui alamat surel [email protected] dengan subjek cerpen/puisi/esai

Karya tersebut akan kami arsipkan secara digital di website https://pelangisastramalang.org

Griya Buku Pelangi adalah Toko Buku yang menyediakan berbagai kebutuhan buku Anda. Banyak pilihan yang kami terbitkan baik dari buku pendidikan dan kesastraan. Untuk pembelian bisa melalui online di Marketplace kami atau kontak kami melalui aplikasi chat yang tersedia.