Pencatatan-pengumpulan-penyeleksian merupakan serangkaian yang diperlukan dalam membentuk antologi angkatan muda yang merupakan buah prakarsa dari Denny Mizhar, penyair yang juga merupakan penjaga ‘terminal’ Pelangi Sastra Malang. Perekaman melalui antologi ini bermula dari kurangnya jejak-sajak di kota Malang. Ada, namun sangat tipis. Hal inilah yang sangat mendasari.
Tema di antologi ini pun secara garis besar beranjak dari hal-ihwal perkotaan maupun proses persentuhan penyair hingga menemukan momen puitikanya—tidak menutup kemungkinan, membacanya dapat membuat Anda menanamkan ingatan atas kota Malang.
Bersama Achmad Fathoni dan Faris Naufal kami mencari dan mengumpulkan angkatan-angkatan muda yang bisa memberikan kemungkinan-kemungkinan di dalam sebuah antologi ini. Ada beberapa nama yang telah terkumpul dari beberapa pertemuan ini, empat di antaranya; Ajun Nimbara, Dewi R. Maulida, Pandiga, dan Pramodana.
Pada perjumpaan proses malam itu, ada yang cukup menarik. Ternyata, Pandiga ini hampir mirip dengan Alfian Dippahatang (penyair coto Makassar), atau memang mata saya yang sedang rada aneh saja. Ketika kali pertama berjumpa dan bersentuhan dengannya, saya hampir pangling. Sialan bener!
Baik jika sebelum mengakhiri, saya akan menuliskan kembali salah satu puisi (mentah) dari Pandiga sebagai penutup dari catatan yang singkat ini:
Di Kayutangan
Kusapih keringat, siang mekar
di keningku
memeram kekacauan tikungan
tempat ingatan meletup
menjauhi tahun-tahun di kepalamu
kucari kebun bunga di sini
beberapa helai warna
bersemi di tengah keramaian
menabur wangi yang melenakan
yang terendus sampai karawang-bekasi
jalan ini ditakhlikkan puisi
sunyi menyelami cahaya malam
seperti mata nyalang dalam gelap
memunguti fragmen kenangan
(2017)
Malang, 02 Desember 2017
Catatan Proses: Kerja Sastra dan Kepenyairan Angkatan Muda
merupakan upaya perekaman jejak-sajak angkatan muda di Kota Malang.