
Kota, Identitas, dan Cinta dalam “Sulfatara”
Puisi-puisi dalam antologi “Sulfatara” (Pelangi Sastra Malang dalam Puisi, 2012) mayoritas menggunakan sudut pandang ‘aku’ untuk menggambarkan diri dan relasinya dengan orang lain, menarasikan berbagai peristiwa dalam latar beragam dan mengkonstruksi sekaligus merekonstruksi identitas personal, komunal dan plural. Lima puluh satu (51) puisi di antara tujuh puluh sembilan (79) puisi